26.5.13

Jejak Kerinduan

Follow @Virasam ! :D

Hujan telah berlalu...
Langit masih mendung,
jalanan malam yang penuh keremangan terasa basah..
sisa hujan...
terkadang masih ada air menetes dari sela dedaunan kala digoyangkan angin..

Masih terasa dekapan hangat yang memelukku kala itu..
Pipiku masih menghangat dan merona merah kala mengingat ciuman ringan di pipi.
Jemariku masih erat kala mengingat genggamanmu...

Aroma rempah yang nyaman kala kau mendekapku...
Wangi mint kala bibirmu mendekati wajahku...
Ah....aku masih ingat segala hal tentangmu..
Sehingga aku masih merindu...

Kini....
Yang kurasa yang dekapan hambar dari kepekatan malam.
Ciuman hambar dari segelas kopi pahit
dan tarian jemari diatas keyboard.

Mungkin aku salah....
Salah karna telah bermain-main dengan nostalgia.
Hingga aku terjatuh lagi kedalamnya...
Namun, aku menikmati kerinduan ini...
Kerinduan yang manis kala mengingatnya.
Namun pahit dan perih kala kembali berpijak.

Getaran ini masih terasa...
Terus terasa...
Namun, akar dan duri kerinduan mendesak semakin dalam..
semakin kuat tertancap dalam jiwa...
Aku semakin terseok dan semakin kehilangan arah.

Aku rindu dekapanmu..
aku rindu segala akanmu...
Gantikanlah malam...


Gantikanlah senja....
Gantikanlah pagi...
Gantikan segalanya dengan dekapmu.
Hapus segala rindu ini.
Tuntanskan kerinduanku...

Semacam kerinduan

Follow @Virasam ! :D
Seorang teman berbincang padaku, bertanya apa itu kerinduan?
Membuatku berpikir...Rindu...Rindu...Rindu...
apakah itu semacam rasa?
atau semacam penyiksaan batin dalam ruang kaca?
Aku tak mampu mendefinisikan secara pasti..
Namun, kalian boleh menyimak ocehanku tentang rindu.

Rindu, semacam penyiksaan batin.
Seakan terjebak dalam rimbunan mawar, indah, wangi~~
Namun perih kala tergores durinya..

Rindu...
Semakin lama mendekam...
Semakin lama tertanam...
Duri dan akarnya akan menancap dalam dan kuat dalam jiwa.

Rindu...Rindu...dan Rindu...
Kala kau mengenal rindu, kau akan mengenal bola kaca.
Bola kaca bernama nostalgia.
Bola kaca yang rapuh dan mampu menumpahkan segala emosi dan rasa
Bola kaca yang mampu membuatku terseok dan merapuh..

Mengapa ada nostalgia? mengapa harus ada?
Jelas ada, karna kita memiliki kotak harta bernama memori.
Kotak harta yang mampu menjelma menjadi kotak pandora.
Ah entahlah...
Aku tak tau harus apa..
Yang pasti aku sedang merindu.,
Tulangku mengeras,
Sendiku tersegel...
berderit...
terdengar pilu...

Malam....
Dekaplah aku dalam kepekatan malam.
Bawalah aku dalam kegelapan.
Sembunyikan aku...
Berikan kesenyapan...
Hingga ku mampu menuntaskan kerinduan.

 

1.5.13

ruang dan waktu

Selamat malam, Kasih :)
Adakah rindumu kepadaku malam ini?

Kasih, aku tahu..
kita terpisah..
aku terdampar dalam ruang dan waktu yang berbeda denganmu..
aku tau kita hidup dalam ruang kaca yang berbeda..

Kasih, gelombang asmara tak memihakku..
gelombang asmara memisahkan kita..

betapa aku merindu..
betapa aku haus...
haus kasihmu,,

Kasih, aku disini menanti..
beribu kode aku tebar..
namun, tak satupun engkau tangkap.
atau, kau sengaja tak menangkapnya?

Kasih...
aku tak tahu, bagaimana aku berdiri jika kau tak mendekapku..

Kasih...
ini batas ruang dan waktu..
aku terlalu lemah memecahnya..
kaca ruang dan waktu makin menghimpit..

aku tak mampu bernafas..
karna kamulah nafasku..
namun, kamu berada dalam ruang dan waktu yang berbeda

rindu~

aku lelah...
aku letih,
aku terseok.

aku lelah mengejar bayang semu,
hanya kau kasih yang mampu hapuskan segala letih.
berpalinglah...berpaling padaku..

tak mampukah dirimu rasakah cintaku?
atau kau hanya berpura-pura tak tau apa yang kurasa..

Oh kasih, aku merindu..
aku benar-benar rindu