22.8.13

Dear Tukang Jepret :)

Aku sempat lupa cara mencinta.
Aku sempat lupa rasa dicinta.
Yang aku ingat hanya derai air mata dan kemarahan serta beribu kekecewaan

Dan disini aku terluka
Di sini aku letih dan tertatih
Dan di rimba kehampaan,
kau menjemputku di ujung penantian

Membantuku mengingat rasa manis mencinta.
Kau menopangku dan menata ulang hatiku yang sempat remuk.
Kau hadirkan lagi debaran dan getaran sanubariku...
Kau bangkitkan aku untuk mengenal rindu.


Dear Tukang Jepret,
Dan ingatkah hari dimana kau kunci aku dalam lensamu?
Ingatkah kau hari dimana akulah fokusmu?
Ingatkah kau memori tentang kita?
Hari-hari manis kita lalui.
Walau terkadang rintangan menghampiri.
Walau terkadang keraguan menyapa.
Namun, kita mampu menghempaskan segala ragu.

Dear tukang jepret,
Aku berdebar kala mengingatmu.
Ingat semua hal akanmu. Ah aku rindu~
Mungkin sajak ini tak mampu puaskan hasrat rinduku.
Dan aku tetap rindu.

Aku terjebak dalam petaka cinta

Aku dan kamu terjebak dalam rasa yang sama.
Rasa saling.
Saling menyayangi, saling mencintai.
Berusaha menepis segala keraguan.
Namun, kita terjebak dalam pesona cinta.
Kita lupa telah ada seseorang di samping kita.
Dia yang menyayangiku.
Dia yang menyayangimu,
Haruskah mereka sakit dan terluka karna cinta kita?
Namun, tak rela aku melepasmu.
Namamu sudah terukir indah di dalam hati.
Bayangmu sudah terpahat gagah dalam jiwa.
Oh apakah yang kurasa ini cinta?
Beribu rintangan datang silih berganti.
Begitu beratkah?
Haruskah kita saling memperjuangkan cinta kita?
Walau orang lain berderai air mata .