Diantara kalian tentu memiliki seseorang yang spesial dalam menjalani hari bukan?
Lantas, bagaimana jika makin hari kalian saling menyakiti, saling memaki, bahkan hingga saling membenci?
Akankah kalian terus bertahan dengan mengatasnamakan kesetiaan?
Namun, kesetiaan hanyalah ruang hampa jika sudah tidak ada cinta di dalamnya.
Puisi kali ini, aku persembahkan untuk kalian yang merasa disakiti.
Namun, tanpa sadar kalian juga menyakiti..
" Akankah kau terus sebut itu cinta...
Jika hanya menggoreskan luka.
Akankah kau terus sebut itu cinta..
Jika hanya menghasilkan air mata.
Akankah kau terus pertahankan dia,
yang selal sisakan duka...
kau yang dilukai..
kau yang dibohongi...
Namun, kaupun membohongi diri.
menyelimuti diri, dalam hal yang kau sebut itu cinta..
Masihkah kau yakin mencintai?
Sadarkah kau...
kau bertahan, karna takut kehilangan..
kau menjalani, dengan cinta yang hampa..
rasa takutmu, menghalangi keagungan cinta.
Dirimu menyalahkan ia,
yang kerapkali memberi luka.
Dirimu mengutuknya
yang kerapkali memberi duka..
Namun...
kamu terus bertahan..
dalam makian.
Kau junjung tinggi yang kau sebut kesetiaan,
tapi hati kau abaikan..
Dirimu yang kerapkali menyalahkan...
Dirimu...
dirimulah yang membuat luka itu bertahan.
Kau goreskan luka,
hanya untuk rasa takut kehilangan "