Nah, di tulisan kali ini aku mau membahas pengalaman camping di Telaga Dringo, telaga yang terletak di Dieng. Sebenernya sudah cukup lama sih, namun baru sempet bikin tulisannya nih hehe.
Buatku pengalaman camping di Telaga Dringo itu salah satu pengalaman yang luar biasa. Yah simak ceritaku dibawah ini ya :
Sepuluh bulan lalu, tepatnya bulan Juni, saya bersama teman-teman komunitas saya berniat untuk camping di daerah Dieng, tepatnya di Telaga Dringo. Menurut cerita orang, telaga ini memiliki keindahan yang luar bisa, ranu kumbolo kw katanya. Dan meluncurlah kami dari Jogja, sekitar 10 motor. Kami sempat transit di magelang untuk makan malam dan transit di wonosobo untuk menginap di rumah teman kami.
Setelah menginap semalam di rumah salah seorang teman kami, kami berniat bertemu dengan komunitas lain, komunitas serupa dengan komunitas kami namun berasal dari wonosobo. Setelah bertemu di alun-alun wonosobo, kami bersama-sama menuju ke Telaga Dringo. Telaga Dringo sendiri terletak di perbatasan banjarnegara dengan batang.
Untuk mencapai Telaga Dringo, kamu akan melewati gapura Dieng dan melewati lika-liku belokan Dieng, ikuti petunjuk arah untuk mencapai lokasi telaga dringo ya. Setelah hampir sampai, pastikan kamu harus mempunyai fisik yang kuat karena kita melewati medan yang cukup sulit. Medan yang kita lalui adalah jalan berbatu. Jadi untuk yang bawa motor harus ekstra hati-hati, dan untuk yang membonceng,lebih aman turun dari motor dan mendaki perlahan. Ya, kita naik bukit. Sebelumnya, kami sempat bertanya kepada beberapa warga sekitar mengenai lokasi telaga ini dan dapat disimpulkan " Setelah melalui jalan menanjak, kamu akan menemui persimpangan, belok kiri deh. Setelah itu, ikuti jalan hingga menemukan pertigaan, belok kiri lagi " Persimpangan pertama, aman. Kemudian kami mengikuti jalan, jalanan super gelap karena kami ke sana pada malam hari dan jalanan yang kami lalui bukanlah konblok maupun aspal, namun jalanan tanah dan berbatu. Kami sedikit sulit dalam menemukan pertigaan kedua. Dan ternyata, kami kebablasan. Pertigaan kedua yang dimaksud itu berupa persimpangan kecil yang hanya ditandai dengan pohon, tanpa plang. Pastikan kamu mengamati jalan dengan baik. Sesampainya di sana, kami dapat melihat pantulan langit di telaga. Keren banget~!
Langsung ke pagi hari ya. Udara super duper dingin, terlebih aku kurang begitu kuat dengan udara dingin, tapi aku kuatkan tekad untuk keluar dari tenda. Dan?? Pemandangan paginya keren bangeeeeet. Ada telaga yang dikelilingi bukit-bukit, setelah sarapan kami memutuskan untuk memutari danau dari tepian bukit. Dan kami menemukan banyak spot menarik dan indah. Pemandangannya super keren. Bikin ketagihan buat dateng ke sini lagi. muterin telaga ini cukup menguras tenaga karena kamu harus naik turun bukit, tapi pengalaman yang kamu dapatkan lebih dari nilai lelah yang kamu dapat.
No comments:
Post a Comment